Cara Mendirikan PAUD
Mendirikan PAUD atau play group adalah salah satu peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru. Seperti yang telah saya bahas di artikel sebelumnya mendirikan usaha PAUD ini memiliki prospek yang lumayan cerah kedepannya. Selain membuka lapangan pekerjaan baru mendirikan PAUD juga dapat membantu memberikan pendidikan pra-sekolah untuk anak-anak usia di bawah 6 tahun. Dengan harapan ketika anak memasuki jenjang pendidikan dasar, mereka tidak lagi terkejut dengan suasana belajar di sekolah dan telah memiliki dasar-dasar yang mempermudah anak untuk berinteraksi di sekolah.
Bagi anda yang tertarik untuk membangun sebuah lembaga PAUD mungkin sebelumnya perlu diketahui sebenarnya apa sih fungsi dan tujuan dari PAUD itu sendiri. Jika merujuk pada Pasal 61 PP no. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidiukan, fungsi dan tujuan PAUD adalah sebagai berikut:
- Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
- Pendidikan anak usia dini bertujuan:
a. membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; dan
b. mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan social peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.
Lalu bagaimana cara mendirikan PAUD atau play group ini? Berikut ini beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebelum mendirikan lembaga atau yayasan PAUD seperti yang terdapat dalam Pasal 62 ayat 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
- Kurikulum
- Peserta didik
- Tenaga pendidik
- Sarana dan prasarana
- Pembiayaan
- Metode evaluasi
Setelah ke-6 syarat diatas sudah langkah selanjutnya untuk mendirikan PAUD ini adalah berkonsultasi dengan dinas pendidikan tempat kita tinggal untuk menanyakan persayaratan tekhnis lainnya. Berikut adalah langkah-langkah yang harus ditempuh jika ingin mendirikan PAUD di lingkungan sekitar Anda.
- Lembaga Penyelenggara PAUD mengajukan ijin ke Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota cq. Dinas Pendidikan Tingkat Kabupaten/Kota atau Dinas Perijinan. Setelah mendapat Rekomendasi Teknis dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
- . Untuk itu langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh penyelenggara PAUD adalah :
- Penyelenggra mengisi Borang/Formulir dan melengkapi Pengajuan Ijin Pendirian Taman Penitipan anak/kelompok bermain (Form PAUD 1-01 sampai Form PAUD 1 -06)borang disediakan oleh penilik Dikmas/TLD Dikmas Di Kecamatan
- Penyelenggra harus mendapat persetujuan dan rekomendasi dari kelurahan/Desa setempat (Form PAUD 1 -07)
- Penyelenggara PAUD harus mendapat persetujuan dan rekomendasi dari cabang Dinas Pendidikan kecamatan melalui Penilik Dikmas/TLD di Kecamatan tersebut (FORM PAUD 1-08)
- Penyelenggara mengajukan Borang yang terisi ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah Kabupaten /Kota. Penyelenggara menerima tanda terima borang pendaftaran (Form PAUD 1 - 09)
- Dalam hal ijin dikeluarkan oleh Dinas Perijinan Kabupaten/kota. Dinas Pendidikan langsung memproses pengajuan ijin tersebut
- Dalam hal ijin dikeluarkan oleh Dinas Perijijanan Kabupaten/Kota
Penyelenggra harus melampirkan hal-hal berikut dalam pengajuan pendirian PAUD
- Copy akte PKBM/Yayasan oleh notaris
- Identitas PKBM dan Lembaga Pendidikan (From PADU-02)
- Daftar tenaga Pendidik dan Kualifikasinya (From PADU 1-03) dilampiri Copy Ijazah dan atau Sertifikasi masing-masing tenaga Pendidikan.
- Rencana Jadwal kegiatan Pembelajaran
- Gambaran situasi dan Gedung (Form PADU 1-04)
- Surat Ketarangan tentang status tanah dan Bangunan
- Keterangan kondisi Perlengkapan Pendidikan (Form PADU1-05)
- Keterangan Kondisi sarana dan Perlengkapan Pendidikan (Form PADU 1-06)
- Surat Rekomendasi dari Pemerintah Dasa/Kelurahan setempat (Form PADU 1-07)
- Surat Rekomendasi dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kematan setempat(Form PADU 1-08)
- Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengelola
MENGENAL SEKILAS SENTRA DI PAUD
Apa itu sentra ? demikian pertanyaan banyak orang, termasuk para orang tua ketika melihat lembaga Paud tempat anak mereka melaksanakan pembelajaran dengan metode sentra ini. Ketika awal diperkenalkan banyak orang tua yang masih belum bisa memahami bahkan tidak menerima cara belajar anak mereka dengan metode sentra ini, orang tua masih beranggapan cara belajar konvensional masih yang terbaik, sentra mereka anggap tidak berguna, hanya membuang-buang waktu anak, bermain-main, dan tidak membuat anak belajar. Pemahaman yang keliru para orang tua inilah yang menjadi salah satu penyebab lembaga-lembaga paud di Indonesia, terutama yang ada di daerah pedalaman, enggan dan ragu-ragu untuk melaksanakan sentra di lembaga mereka, karena mereka takut para orang tua anak tidak bisa menerima metode pembelajaran sentra yang akan mereka lakukan.
Pemahaman keliru masyarakat dan orang tua itu bertolak belakang dengan pentingnya metode belajar dengan sentra ini. Sentra sendiri adalah kegiatan belajar yang sesuai dengan karakterisitik dan perkembangan anak. Tidak seperti metode konvensional tradisional yang selama ini dilaksanakan di banyak lembaga Paud yang kebanyakan menjejali anak dengan aksara dan angka yang didril terus menerus yang mengakibatkan anak kehilangan masa-masa penting sesuai usia mereka sebagai anak-anak yang perlu bermain, bergembira dan mengekplorasi lingkungan yang penuh pengetahuan. Selama ini anak yang didrill, dijejali, dipaksa, belajar hapalan, aksara dan angka dengan berakibat anak akan bosan belajar, sehingga kelak begitu mereka berada disekolah lanjutan kebosanan ini mungkin dapat meningkat menjadi kemalasan belajar yang sangat parah.
Sentra menurut Rebecca Isbel sesuai bagi pembelajaran anak karena :
- Sentra sebagai representasi dari dunia dan pikiran anak
- Sentra yang efektif didesain untuk menghubungkan dunia anak sebagai pembelajar yang aktif, dengan dunia yang diketahuinya, karena itu perlu dirancang untuk memotivasi anak untuk terlibat di dalamnya
- Sentra merupakan aplikasi dari pembelajaran terintegrasi (integrated learning)
- Setiap sentra didukung dengan alat dan bahan main yang dapat digunakan anak sesuai dengan gagasannya.
- Sentra sangat fleksibel karena dapat dibuka di dalam maupun di luar ruangan.
Jadi mengapa sentra itu bagus dan penting? karena metode pembelajaran anak usia dini dengan sentra ini dikembangkan berdasarkan penelitian dan didukung teori yang sesuai dengan pendidikan dan perkembangan anak.
Disentra anak dapat:
- Mengembangkan rasa percaya diri dan melatih kemampuan dalam mengatasi permasalahannya
- Mencoba, bereksplorasi, mengembangkan gagasan, dan menata ulang apa yang seharusnya terjadi menurut pemahamannya.
- Mengembangkan rasa tanggungjawab terhadap alat dan bahan main yang digunakan
- Membangun kemampuan bekerjasama, interaksi sosial yang lebih intensif dibanding dalam kelompok besar.
Ada standard minimal sentra dalam satu sekolah yang biasa dilakukan, yaitu:
1. Sentra Balok: melatih memahami bentuk tiga dimensi, memahami konsep keseimbangan bangunan, melatih fisik dan motorik kasar, dll.
2. Sentra Bermain Peran: melatih keberanian dan rasa percaya diri, memberi kebebasan kepada untuk berekspresi, memberi kesempatan untuk mengasah bakat dan minatnya, dll.
1. Sentra Balok: melatih memahami bentuk tiga dimensi, memahami konsep keseimbangan bangunan, melatih fisik dan motorik kasar, dll.
2. Sentra Bermain Peran: melatih keberanian dan rasa percaya diri, memberi kebebasan kepada untuk berekspresi, memberi kesempatan untuk mengasah bakat dan minatnya, dll.
3. Sentra Seni: mengasah daya seni, melatih menuangkan imajinasi menjadi satu karya nyata, melatih sosial dan bekerja sama dalam menciptakan sesuatu, dll.
4. Sentra Bahan Alam: melatih koordinasi mata dan tangan yang dibutuhkan untuk kesiapan menulis, melatih motorik halus dan motorik kasar, merangsang syaraf taktil yang dibutuhkan untuk menulis, dll.
5. Sentra Persiapan: mempersiapkan untuk mampu membaca, menulis dan berhitung dengan memperkuat pemahaman konsep membaca, menulis dan berhitung, dll.
4. Sentra Bahan Alam: melatih koordinasi mata dan tangan yang dibutuhkan untuk kesiapan menulis, melatih motorik halus dan motorik kasar, merangsang syaraf taktil yang dibutuhkan untuk menulis, dll.
5. Sentra Persiapan: mempersiapkan untuk mampu membaca, menulis dan berhitung dengan memperkuat pemahaman konsep membaca, menulis dan berhitung, dll.
Rangsangan-rangsangan tersebut dapat membantu anak untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan dan kecerdasannya. Posisi guru ialah membantu dan memfasilitasi agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik. Dengan demikian, anak belajar dari hal-hal yang sederhana sampai yang komplek, dari yang konkrit ke abstrak
STIMULASI KECERDASAN SESUAI TAHAPAN PERKEMBANGAN JIWA ANAK
A. MENGENAL PERKEMBANGAN KEJIWAAN ANAK
1. Masa Bayi ( 0 - 1 tahun )
Masa gerak sensomotori,
Ciri-ciri normal pada masa ini ialah :
a. pancaindra mulai berkembang
b. mampu mengutarakan kebutuhan minum dan makan
c. dapat mengutarakan perasaannya
d. mengenal bentuk dan ciri
2. Masa Balita (1 - 5 tahun)Anak mulai mengenal dan menguasai sekelilingnya
a. mulai berkahayal;
b. mulai meniru sikap perilaku arang lain
c. mulai dapat membedakan/membandingkan ukuran, keindahan
d. mulai mengerti batasan-batasan
e. masa bertanya . Suka menagih janji yang tidak ditepati.
f. f mulai berpusat pada akunya (egosentrik)
g. tidak sabar menunggu pelaksanaan janji,
h. tidak terlalu menghiraukan pertentangan
3. Masa memiliki perasaan tajam/intuisi (5 -7 tahun) Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Bahasa sosial mulai berkembang
Bahasa dipergunakan sebagai alat berkomunikasi
Khayalan masih terus berkembang.
Mulai mengenal simbol huruf, angka dan tanda- tanda
Mampu membedakan ukuran, warna yang berlawanan
Mulai berfikir logis (wajar),
4. Masa berpikir konkrit (berdasarkan kenyataan) 7-12 tahun.
Ciri-cirinya sebagai berikut :a. Mampu bekerja sendiri
b. Mampu memecahkan masalah
c. Mulai mampu membedakan sifat-sifat benda
d. Mampu mengolong-golongkan
e. Mulai memiliki dan mengenal dasar norma
f. Mulai mampu berdiskusi
g. Mulai mampu menciptakan suatu kreasi
h. Mulai mampu berfikir wajar
1. Masa Bayi ( 0 - 1 tahun )
Masa gerak sensomotori,
Ciri-ciri normal pada masa ini ialah :
a. pancaindra mulai berkembang
b. mampu mengutarakan kebutuhan minum dan makan
c. dapat mengutarakan perasaannya
d. mengenal bentuk dan ciri
2. Masa Balita (1 - 5 tahun)Anak mulai mengenal dan menguasai sekelilingnya
a. mulai berkahayal;
b. mulai meniru sikap perilaku arang lain
c. mulai dapat membedakan/membandingkan ukuran, keindahan
d. mulai mengerti batasan-batasan
e. masa bertanya . Suka menagih janji yang tidak ditepati.
f. f mulai berpusat pada akunya (egosentrik)
g. tidak sabar menunggu pelaksanaan janji,
h. tidak terlalu menghiraukan pertentangan
3. Masa memiliki perasaan tajam/intuisi (5 -7 tahun) Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Bahasa sosial mulai berkembang
Bahasa dipergunakan sebagai alat berkomunikasi
Khayalan masih terus berkembang.
Mulai mengenal simbol huruf, angka dan tanda- tanda
Mampu membedakan ukuran, warna yang berlawanan
Mulai berfikir logis (wajar),
4. Masa berpikir konkrit (berdasarkan kenyataan) 7-12 tahun.
Ciri-cirinya sebagai berikut :a. Mampu bekerja sendiri
b. Mampu memecahkan masalah
c. Mulai mampu membedakan sifat-sifat benda
d. Mampu mengolong-golongkan
e. Mulai memiliki dan mengenal dasar norma
f. Mulai mampu berdiskusi
g. Mulai mampu menciptakan suatu kreasi
h. Mulai mampu berfikir wajar
MANFAAT MENYANYI UNTUK ANAK
Anak-anak senang bernyanyi, terutama anak balita kita senang jika kita juga menyanyi untuk mereka,
menyanyi selain sebagai selingan bermain atau bergembira maupun sebagai pengantar tidur mereka. Menyanyi untuk anak dapat memberikan nilai positif terhadap perkembangan mereka, selain dapat memberikan perasaan senang, gembira dan menenangkan juga dapat dijadikan salah satu media alternatif untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang dapat membangun kepribadian anak yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Secara mendasar, menyanyi sendiri mempunyai efek membangun yang luar biasa bagi seorang anak, baik pada masa-masa balita maupun usia pra sekolah, banyak manfaat dan hal-hal positif didapat jika anak-anak atau kita sendiri menyanyi dengan gembira. Salah satu hal yang menarik adalah bahwa menyanyi ternyata sangat baik untuk kesehatan anak. Professor Graham Welch, seorang Profesor dari sekolah musik di Institut Pendidikan, Universitas London, Inggris, mengungkapkan: bernyanyi ternyata merupakan kegiatan yang menyehatkan bagi seseorang. Graham yang telah 30 tahun meneliti manfaat menyanyi bagi kesehatan mengatakan bahwa menyanyi ternyata dapat menyehatkan jantung dan paru-paru, mengapa demikian? karena bernyanyi juga merupakan sebuah aktivitas senam yang mampu meningkatkan pasokan oksigen ke aliran darah di seluruh tubuh dan meningkatkan efisiensi sistem kadiovaskular (jantung).
Bernyanyi bagi anak juga dapat meningkatkan kemampuan refleks dan kewaspadaan anak, karena aliran oksigen dapat mengalir lebih lancar ke seluruh tubuh anak. Dengan bernyanyi anak juga berolahraga untuk membangun sebagian otot tubuhnya. Saat bernyanyi, hampir sebagian besar otot-otot di sekitar perut (diafragma) akan bekerja dan ini dianggap sebagai latihan yang sangat baik untuk otot tubuh bagian atas. Latihan vokal bagi anak melibatkan latihan pernafasan dan latihan pada otot jantung dan paru-paru.
Selain memberikan manfaat bagi kesehatan fisik seperti yang disebutkan di atas, bernyanyi juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan psikis dan psikologis anak. Dengan bernyanyi, maka perasaan anak akan terekspresikan, menjadi lebih lega dan lebih bersemangat lagi. Aktivitas bernyanyi juga mampu membangkitkan semangat dan menurunkan tingkat strees anak melalui kerja sistem endokrin tubuh anak yang berhubungan dengan perasaan merasa nyaman, hangat, dan lebih baik. Menyanyi mampu membuat perasaan lebih baik karena dilepaskannya hormon endorfin keseluruh tubuh saat anak bernyanyi dengan ceria.
Benyanyi juga dapat meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh anak. Menurut sebuah studi yang dilakukan di Universitas Frankfurt, di Jerman yang sudah diterbitkan di US Journal of Behavioral Medicine, disebutkan bahwa menyanyi dapat meningkatkan sistem imun tubuh seseorang. Para peneliti melakukan tes darah pada anggota kelompok paduan suara profesional di Frankfurt, tes darah dilakukan 60 menit sebelum dan sesudah latihan menyanyi. Dari penelitian tersebut, diperoleh bahwa konsentrasi imunoglobulin A, protein yang ada dalam sistem imun tubuh manusia yang berfungsi sebagai antibodi ternyata meningkat dengan signifikan selama kegiatan menyanyi berlangsung. Hal ini tentunya juga terjadi terhadap anak-anak, dengan kegiatan menyanyi mereka akan meningkatkan daya tahan tubuh mereka terhadap penyakit.
Nah...bapak...Ibu... jangan larang ya jika sikecil mau menyanyi...temanin dong...!!!
Sumber : Diambil dari Berbagai Sumber!!
MUSIK UNTUK MENCERDASKAN ANAK
Musik membuat hidup ini serasa indah dan berwarna. Musik juga dapat mengoptimalkan kecerdasan dan kemapuan otak. Pada abad 19 seorang pemikir penulis di Inggris pernah berkata “Musik itu adalah nyanyian para malaikat”. Tidak bisa dipungkiri, musik memang memiliki kekuatan luar biasa yang juga berdampak besar bagi kejiwaan manusia. Hal ini berlaku juga bagi bayi dan anak kita.
Musik dan Bermain
Ahli saraf dari Harvard University, Mark Tramo, M.D. mengatakan, “Dalam otak kita, jutaan neuron dari sirkuit secara unik menjadi aktif ketika kita mendengar musik. Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak, termasuk pusat auditori di belahan kiri dan belahan kanan”. Rupanya mulai dari sinilah kaitan antara musik dan kecerdasan terjadi. Tapi, ini bukan berarti anda harus memiliki grand piano di rumah. Anda juga tidak wajib mendominasi rumah dengan berlebihan. Yang penting, biasakanlah musik menghiasi ruang di sekitar anak-anak. Putarkan lagu di radio. Bernyanyilah bersama. Kalu perlu, ekspresikan bakat penyanyi terkenal bersama si kecil.
Melalui kegiatan bermain, anak memperoleh manfaat dari musik. Dr. Dee Joy Coulter, seorang pendidik Neuroscience dan penulis buku Early Childhood Connections : The Journal of Music and Moment-Based Learning, mengklasifikasikan lagu-lagu, gerakan dan permainan anak sebagai latihan untuk otak yang brilian. Mengenalkan anak pada pola bicara, keterampilan-keterampilan sensory motor, dan strategi gerakan yang penting. Melalui permainan yang mengandung musik, tak hanya perkembangan bahasa dan kosa kata saja yang meningkat, tapi juga berita dan keterampilan beriramanya. Logika membuat anak nantinya mampu mengorganisasi ide dan mampu memecahkan masalah. Pendidikan prasekolah pun menggunakan musik sebagai bagian dari proses pendidikan, dikarenakan berbagai manfaat yang didapat dari musik.
Musik dan Matematika
Banyak penelitian membuktikan, janin menunjukkan reaksi tertentu jika diperdengarkan musik. Ibu yang sedang hamil merasakan gerakan janin yang semakin cepat atau justru lebih santai. Sementara itu, banyak juga yang berpendapat musik klasik yang diperdengarkan ibu hamil, dan juga janinnya, dapat membuat kecerdasan pada anak lebih tinggi.
Psikolog Fran Rauscher dan Gordon Shaw dari University of California-Irvine, Amerika Serikat pada tahun 1994 melakukan penelitian yang membuktikan bahwa erat kaitan antara kemahiran bermusik dengan penguasaan level matematika yang tinggi, dan keterampilan-keterampilan sains. Setelah delapan bulan, penelitian kedua pakar ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan program pendidikan musik, meningkat inteligensi spasialnya (kecerdasan ruang) sebesar 46% dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diekspos oleh musik.
Manfaat Musik Bagi si Kecil diantaranya adalah:
- Mengoptimalkan perkembangan otak.
- Meningkatkan multiple intelligences.
- Memfasilitasi emotional bonding (ikatan emosional) orang tua dan anak.
- Membangun keterampilan sosial dan emosional anak.
- Meningkatkan perhatian terhadap tugas-tugas dan kemampuan bicara.
- Mengembangkan kontrol impulsif dan perkembangan motorik.
- Menjembatani kreativitas dan kesenangan.
Apresiasi Musik Sesuai Usia Anak:
Usia 0-1 tahun
Pada usia sembilan bulan, bayi biasanya mulai bergerak maju-mundur merespons alunan musik yang didengarnya, melambai-lambaikan tangan mengikuti irama. Di usia 1 tahun, anak yang intensif diperdengarkan lagu semakin terampil merespons rangkaian bunyi irama.
Usia 2 tahun
Biasanya anak dapat mengikuti lagu dengan senandung yang nadanya belum pas benar. Gerak tubuh lebih terarah dan kesukaannya bergoyang semakin meningkat.
Usia 3 tahun
Si kecil yang mulai suka menentang berbagai aturan mulai menyukai kegiatan eksperimental dalam apresiasi musik. Selain mengikuti musik dengan gerak tubuh, ia juga suka mengetuk-ngetuk, memukul-mukul, atau menggesekan benda mengikuti irama. Bila dibiasakan mendengarkan musik, anak bahkan bisa lebih kreatif dengan menciptakan lagu-lagu yang kata-katanya dibuat oleh mereka sendiri.
Usia 4-5 tahun
Sejalan dengan perkembangan emosi yang lebih matang, tempo dan suara yang dihasilkan dalam bernyanyi, atau mengetuk-ngetuk alat musik sudah lebih pas. Ketertarikan untuk menguasai sebuah alat musik semakin besar dan serius. Rentang perhatian yang semakin panjang, memungkinkannya memainkan sebuah lagu hingga tuntas.Diambil dari Berbagai Sumber
Permainan seru mengasah Panca Indera Anak
dr. Ariani, http://parentingislami.wordpress.com
1. Buah untuk dilihat, dicium dan dicicipi
Umur : 2 tahun ke atas
Material : Buah-bahan
Cara bermain :
• Sediakan buah-buahan (misalnya apel merah, pisang, jeruk anggur).
• Perlihatkan dan perkenalkan kepada si kecil nama buah satu per satu.
• Mintalah si kecil untuk menyebutkan kembali nama-nama buah-buahan tersebut
• Setelah mengenal warna si kecil dapat anda ajak diskusi mengenai warna,rasa, tekstur dan lain-lain..
Umur : 2 tahun ke atas
Material : Buah-bahan
Cara bermain :
• Sediakan buah-buahan (misalnya apel merah, pisang, jeruk anggur).
• Perlihatkan dan perkenalkan kepada si kecil nama buah satu per satu.
• Mintalah si kecil untuk menyebutkan kembali nama-nama buah-buahan tersebut
• Setelah mengenal warna si kecil dapat anda ajak diskusi mengenai warna,rasa, tekstur dan lain-lain..
Variasi
• Menggunakan buah plastik (tentunya tidak ada kegiatan mencium dan mencicipi)
• Menggunakan aneka sayur atau daging sebagai pengganti buah-buahan
• Menutup mata dengan sapu tangan, dan minta ia menebak buah yang sedang dipegangnya, atau yang kita masukkan ke mulutnya
2. Berjalan-jalan sambil mendengar suara
Umur : 5-7 tahun
Material : Bila memungkinkan bawalah tape recorder untuk merekamsuara-suara yang Anda dan si kecil dengar selama perjalanan, alternatif lain, bawalah buku catatan.
Cara bermain :
• Ajak si kecil berjalan-jalan. Tak perlu jauh, ke taman dekat rumah juga boleh
• Anda bisa katakan pada si kecil,”Selama perjalanan kita hanya boleh mrndengar dan tidak boleh bersuara.”Atau bisa saja tidak ada aturan itu, namun anda dan si kecil bisa saja berhenti sejenak di beberapa tempat dan mendengar suara di sekitarnya.
• Pada saat berhenti,ciptakan suasana hening, sehingga banyak suara-suara itu dengan tape recorder.
• Setelah sampai di rumah, anda bisa memutar tape recorder dan melakukan diskusi tentang suara yang direkam tersebut
• Bila anda menggunakan buku catatan, diskusikan berdasarkan hasil catatan.
Variasi :
• Pergi ke tempat yang jarang didatangi si kecil, seperti pantai atau gunung. Disana si kecil bisa mendengar debur ombak atau gemerisik aliran sungai.
• Menggunakan buah plastik (tentunya tidak ada kegiatan mencium dan mencicipi)
• Menggunakan aneka sayur atau daging sebagai pengganti buah-buahan
• Menutup mata dengan sapu tangan, dan minta ia menebak buah yang sedang dipegangnya, atau yang kita masukkan ke mulutnya
2. Berjalan-jalan sambil mendengar suara
Umur : 5-7 tahun
Material : Bila memungkinkan bawalah tape recorder untuk merekamsuara-suara yang Anda dan si kecil dengar selama perjalanan, alternatif lain, bawalah buku catatan.
Cara bermain :
• Ajak si kecil berjalan-jalan. Tak perlu jauh, ke taman dekat rumah juga boleh
• Anda bisa katakan pada si kecil,”Selama perjalanan kita hanya boleh mrndengar dan tidak boleh bersuara.”Atau bisa saja tidak ada aturan itu, namun anda dan si kecil bisa saja berhenti sejenak di beberapa tempat dan mendengar suara di sekitarnya.
• Pada saat berhenti,ciptakan suasana hening, sehingga banyak suara-suara itu dengan tape recorder.
• Setelah sampai di rumah, anda bisa memutar tape recorder dan melakukan diskusi tentang suara yang direkam tersebut
• Bila anda menggunakan buku catatan, diskusikan berdasarkan hasil catatan.
Variasi :
• Pergi ke tempat yang jarang didatangi si kecil, seperti pantai atau gunung. Disana si kecil bisa mendengar debur ombak atau gemerisik aliran sungai.
3. Mencium toples dengan aroma yang berbeda
Umur : 3 tahun
Material ;
8 buah toples dan 4 macam aroma yang berbeda (misalnya: kayu putih, mint, durian dan kopi)
Teteskan aroma tersebut di atas kapas. Masukkan kapas k edalam botol. Masing-masing aroma dimasukkan ke dalam dua toples yang berbeda.
Beri tanda di bawah botol untuk pasangan botol dengan aroma yang sama. Taruh botol-botol tersebut di baki.
Cara bermain :
• Dekatkan salah satu botol ke hidung anak anda. Tanyakan, “Ade, tahu, aroma apa ini?, bila si kecil tahu, lanjutkan ke botol yanglain
• Bila si kecil tidak tahu, anda harus memberitahunya lalu lanjutkan ke botol yang lain.
• Setelah itu ajak anak untuk memasangkan botol yang aromanya sama.
Umur : 3 tahun
Material ;
8 buah toples dan 4 macam aroma yang berbeda (misalnya: kayu putih, mint, durian dan kopi)
Teteskan aroma tersebut di atas kapas. Masukkan kapas k edalam botol. Masing-masing aroma dimasukkan ke dalam dua toples yang berbeda.
Beri tanda di bawah botol untuk pasangan botol dengan aroma yang sama. Taruh botol-botol tersebut di baki.
Cara bermain :
• Dekatkan salah satu botol ke hidung anak anda. Tanyakan, “Ade, tahu, aroma apa ini?, bila si kecil tahu, lanjutkan ke botol yanglain
• Bila si kecil tidak tahu, anda harus memberitahunya lalu lanjutkan ke botol yang lain.
• Setelah itu ajak anak untuk memasangkan botol yang aromanya sama.
4. Permainan kantong misteri
Umur : 2 tahun ke atas
Material : 2 buah kantong dengan tali cord yang sama (tidak tembus pandang), 2 set benda dengan bentuk geometris berbeda (kubus, bola, prisma, dll). Masukkan benda tersebut ke dalam kantong, setiap bentuk ada dalam tiap kantong.
Cara bermain :
• Berikan satu kantong misteri pada anak, dan satunya lagi Anda pegang
• Masukkan tangan anda ke dalam kantong dan ambillah sebuah benda, contohnya kubus, keluarkan dan tunjukkan kepada buah hati anda, “lihat, bunda dapat kubus. Ade ingat, nama benda ini kubus.
• Minta anak anda untuk mengambil be nda yang bentuknya sama dari kantong tanpa membukanya(ia hanya boleh meraba).
• Bila si kecil sudah mendapatkan, puujilah dia
• Selanjutnya Anda coba dengan bentuk benda yang lain
Variasi :
Untuk permainan yang sederhana, Anda bisa lakukan dengan bentuk benda yang biasa ditemukan sehari-hari, misalnya sendok, pensil, bola kecil, dll.
Umur : 2 tahun ke atas
Material : 2 buah kantong dengan tali cord yang sama (tidak tembus pandang), 2 set benda dengan bentuk geometris berbeda (kubus, bola, prisma, dll). Masukkan benda tersebut ke dalam kantong, setiap bentuk ada dalam tiap kantong.
Cara bermain :
• Berikan satu kantong misteri pada anak, dan satunya lagi Anda pegang
• Masukkan tangan anda ke dalam kantong dan ambillah sebuah benda, contohnya kubus, keluarkan dan tunjukkan kepada buah hati anda, “lihat, bunda dapat kubus. Ade ingat, nama benda ini kubus.
• Minta anak anda untuk mengambil be nda yang bentuknya sama dari kantong tanpa membukanya(ia hanya boleh meraba).
• Bila si kecil sudah mendapatkan, puujilah dia
• Selanjutnya Anda coba dengan bentuk benda yang lain
Variasi :
Untuk permainan yang sederhana, Anda bisa lakukan dengan bentuk benda yang biasa ditemukan sehari-hari, misalnya sendok, pensil, bola kecil, dll.
Selamat bermain!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar